Monday, June 10, 2013

Hormon Dan Fungsi Pengendali

Hormon berfungsi untuk mengatur alat-alat tubuh. Berbeda dengan kerja saraf dalam mengatur alat-alat tubuh, hormon bekerja secara perlahan-lahan. Hormon dihasilkan oleh kelenjar buntu atau kelenjar endokrin. Disebut kelenjar buntu karena kelenjar tersebut tidak memiliki saluran pengeluaran. Jadi, hormon disekresi oleh kelenjar endokrin ke cairan ekstrasel, masuk ke pembuluh darah, kemudian diangkut plasma darah ke seluruh tubuh.
Hormon tidak mempengaruhi sembarangan jaringan atau organ. Hormon tertentu mempengaruhi jaringan dan organ sasaran tertentu.

1. Hormon pada Tumbuhan
Hormon pada tumbuhan disebut juga fitohormon. Fitohormon adalah sekumpulan zat yang membantu pertumbuhan sehingga disebut zat pengatur tumbuh.
Beberapa zat pengatur tumbuh yang sudah banyak diketahui adalah auksin, gibirelin, sitokinin, dan asam absisat.

A. Auksin

Auksin dihasilkan oleh ujung tumbuhan dan berpengaruh besar terhadap pertumbuhan. Jadi, auksin mempengaruhi dan mengatur proses pertumbuhan.
Auksin sintetik sudah banyak dibuat sekarang, diantaranya asam indolbutirat, asam naftalenasetat, dan yang sangat dikenal adalah 2,4 D (2,4 dichlorophenoxyacetic acid) yang dipergunakan untuk bebagai herbisida.

B. Gibirelin 
Hormon tumbuhan ini berfungsi dalam pemanjangan ruas, pematahan dormansi biji, memacu pembuangan pada tumbuhan yang seharusnya menuntut persyaratan fotoperiode atau pendinginan, memacu perkembangan buah, dan mencegah penuaan daun.

C. Sitokinin
Sitokinin berpengaruh pada pertumbuhan dengan memacu metabolisme asam nukleat dan protein. 

D. Asam Absisat
Absisin atau asam absisat berperan sebagai penghambat pertumbuhan. Kerjanya menghambat perkembangan daun dan buah. Asam ini juga memacu dormansi pada tumbuhan.
2. Hormon Manusia dan Hewan

A. Kelenjar Hipofisis (Pituitary Gland)
Kelenjar hipofisis terletak didasar otak besar, di bagian tengah tulang baji. Kelenjar ini disebut juga master of gland karena menghasilkan hormon yang mengatur kelenjar hormon lainnya. Kelenjar endokrin, yang kegiatannya diatur oleh kelenjar hipofisis, adalah kelenjar tiroid, kelenjar anak ginjal, dan kelenjar kelamin.
Kelenjar hipofisis terbagi dari tiga bagian, yaitu bagian depan (anterior), bagian tengah (intermedia), dan bagian belakang (posterior).




1. Kelenjar Hipofisis Bagian Depan (anterior)
Hormon yang dihasilkan dan fungsinya 
  • Hormon Tiroftrofin / TSH (Throid Stimulating Hormone) , berfungsi merangsang sekresi kelenjar gondok (kelenjar tiroid) untuk mensekresikan kelenjar tiroid.
  • Hormon prolaktin / LTH (Luteotropic Hormone), mempengaruhi pertumbuhan kelenjar air susu. Hormon ini berfungsi memelihara korpus luteum selama kehamilan pada mamalia.
  • Hormon Adrenotropin / ACTH (Adrenocorticotropic Hormone), mengendalikan kegiatan kelenjar anak ginjal.
  • Hormon somatotropin / GH (Growth Hormone), berfungsi untuk memacu pertumbuhan organ tubuh. Kekurangan hormon pertumbuhan ini pada usia pertumbuhan dapat menyebabkan kekerdilan (krenitisme). Sebaliknya, jika jumlahnya berlebihan pada usia pertumbuhan, maka akan terjadi pertumbuhan seperti raksasa (gigantisme), dan jika berlebihan setelah usia pertumbuhan akan menyebabkan akromegali, yaitu pertumbuhan tulang ke samping.
  • Gonadotropin / FSH (Follicle Stimulating Hormone) dan LH (Luteinizing Hormone), berfungsi mengatur kerja kelenjar kelamin (gonad), yaitu ovarium pada wanita dan testis pada laki-laki.
2. Kelenjar Hipofisis Bagian Tengah (intermedia)
Hormon yang dihasilkan adalah hormon perangsang melanosit / MSH (Melanocytev Stimulating Hormone), yang berfungsi mensintesis melanin. 

3. Kelenjar Hipofisis Bagian Belakang (posterior)
Hormon yang dihasilkan ada dua jenis, yaitu hormon vasopresin dan hormon oksitosin.
  • Hormon oksitosin, berfungsi meningkatkan kontraksi otot polos, misalnya otot rahim pada saat melahirkan.
  • Hormon Antidiuretik / ADH (Vasopresin), berfungsi meningkatkan penyerapan (readsorbsi) air di ginjal. Selain itu, berfungsi pula menyempitkan pembuluh darah sehingga disebut vasopresin.
B. Kelenjar Gondok (Kelenjar Tiroid)
Kelenjar gondok mengahsilkan: 
  • Hormon Tiroksin, berfungsi mengatur reaksi metabolisme dan mempengaruhi perkembangan tumbuh serta mental.
  • Hormon Kalsitonin, berfungsi mencegah pengeroposan tulang, serta menurunkan kadar kalsium dalam plasma darah.
  • Meningkatkan pengeroposan (resorpsi) tulang. 
C. Kelenjar Paratiroid 
Dalam setiap kelenjar tiroid terdapat dua buah kelenjar kecil (anak ginjal). Kelenjar ini menghasilkan parathormon, yang berfungsi mengatur kadar ion Kalsium dan ion Fosfat dalam darah dan tulang dengan cara:
  • meningkatkan penyerapan (absorpsi) kalsium di usus, dan
  • meningkatkan penyerapan kembali (reabsorpsi) kalsium di ginjal

D. Kelenjar Anak Ginjal (Adrenal)


Kelenjar anak ginjal atau kelenjar suprarenalis terletak di sebelah ats ginjal. Kelenjar anak ginjal tersusun atas bagian luar (korteks) dan bagian tengah (medula). Bagian korteks menghasilkan hormon:
  • Hormon Aldosteron, berfungsi meningkatkan reabsorpsi ion natrium di ginjal
  • Hormon kartison, berfungsi meningkatkan kadar glukosa dalam darah, dan
  • Hormon adrogen, merupakan bahan baku testosteron
Bagian medula menghasilkan hormon adrenalin (epinefrin), yang berfungsi mengaktifkan enzim pengurai glikogen di hati dan otot menjadi glukosa

D. Pankreas 
Di dalam pankreas terdapat pulau Langerhans yang terdiri atas sel alfa dan sel beta. Pulau Langerhans menghasilkan:

1. Hormon Insulin





Hormon ini dihasilkan oleh sel beta. Hormon ini mengaktifkan enzim yang mengubah glukosa menjadi glikogen, dan berfungsi menurunkan kadar glukosa darah.
Kekurangan hormon insulin menyebabkan penyakit kencing manis (diabetes mellitus)

2. Hormon Glukagon
Hormon ini dihasilkan oleh sel alfa. Glukagon bekerja sama dengan adrenalin dalam mengaktifkan enzim pengurai glikogen menjadi glukosa, serta berfungsi meningkatkan kadar glukosa darah.

E. Kelenjar Kelamin (Gonad) 
Kelenjar gonad menghasilkan hormon kelamin. Hormon kelamin mempengaruhi tanda-tanda kelamin sekunder pada pria dan wanita.

1. Kelenjar Kelamin Pria 
Kelenjar kelamin laki-laki adalah testis, dan hormon yang dihasilkan adalah testosteron. Hormon testosteron  berfungsi untuk mengendalikan tanda-tanda kelamin sekunder, misalnya jakun yang membesar, tumbuhnya kumis, dan pembesaran suara.
Mekanisme kerja testis (kelenjar kelamin pria) dikendalikan oleh hormon GnRH (Gonadotropin Relasing Hormone), yang dihasilkan hipothalamus dan hipofisis anterior.

2. Kelenjar Kelamin Wanita
Kelenjar kelamin wanita adalah ovarium. Mekanisme kerja kelenjar ini dikendalikan oleh hormon GnRH (Gonadotropin Relasing Hormone), yang dihasilkan hipothalamus dan hipofisis anterior.