Thursday, July 11, 2013

Jamur (Fungi)

Fungi adalah organisme eukariota dan sebagian besar merupakan multiseluler. Fungi dahulu dimasukkan ke dalam Regnum Plantae, tetapi penelitian lebih lanjut tentang cara mendapatkan makanan, struktur tubuh, dan cara bereproduksinya menyebabkan para ahli menyimpulkan bahwa fungi bukanlah tumbuhan sehingga dijadikan regnum tersendiri, yaitu Regnum Fungi. Ilmu yang khusus mempelajari fungi disebut mikologi.
A. Ciri Umum Jamur 
1. Cara Fungi Mendapatkan Makanan
Fungi bersifat heterotrof, yang mengambil makanannya dari lingkungan dengan cara menyerap (absorpsi). Fungi akan mencerna makanan di luar tubuhnya dengan cara mengeluarkan enzim-enzim pencerna yang akan menguraikan molekul-molekul makanan yang kompleks menjadi molekul yang sederhana sehingga dapat diserap oleh sel tubuhnya. Dengan cara ini, fungi termasuk organisme saprofit atau pengurai, selain dapat menjadi organisme parasit, atau membentuk simniose mutualistik. 
2. Struktur Tubuh Fungi
Fungi memiliki struktur tubuh yang khusus mencari makanan, yang dinamakan struktur vegetatif. Selain itu, ada struktur reprodutik, dan struktur yang menghasilkan spora. Struktur vegetatif pada umumnya sukar dilihat karena tersebar masuk ke dalam sumber makanannya.
Berdasarkan struktur tubuhnya, Fungi dapat dibagi menjadi dua yaitu kapang dan khamir. Tubuh kapang tersusun dari satuan-satuan yang berupa benang halus. Satuan benang halus ini disebut hifa (jamak hifae). Hifa merupakan sel berdinding, yang bahan dinding selnya tersusun dari senyawa kimia yang disebut kitin. Hifa membentuk suatu hamparan anyaman yang disebut miselium (jamak miselia).
3. Reproduksi Fungi 
Fungi melakukan reproduksi secara seksual (generatif) maupun aseksual (vegetatif). Reproduksi seksual maupun aseksual menghasilkan spora. Spora dihasilkan di bagian hifa yang mengalami spesialisasi atau mengkhususkan diri menjadi penghasil spora. Pada saat keadaan lingkungan banyak mengandung makanan sehingga memungkinkan fungi bertumbuh cepat, maka fungi menghasilkan banyak sekali spora aseksual. Bila terjadi perubahan lingkungan yang tidak menguntungkannya, maka ia membentuk spora seksual.
4. Keanekaragaman Fungi 
Ada lebih dari 100.000 jenis fungi yang diketahui para ahli mikologi, dan masih banyak lagi yang belum diketahui. Para ahli memperkirakan jumlah jenis fungi yang ada di dunia sekitar 1,5 juta jenis. Fungi dibagi menjadi empat divisi. Istilah divisi dalam taksonomi tumbuhan setingkat dengan filum dalam taksonomi hewan. Fungi masih menggunakan istilah divisi sebab dahulu Fungi dianggap sebagai bagian dari Regnum Plantae, sebelum akhirnya menjadi regnum tersendiri. Keempat divisi tersebut adalah:
  • Khitridiomikota (dulu Deuteromycotina)
  • Zygomikota (Zygomycotina)
  • Ascomicota (Ascomycotina)
  • Basidiomicota (Basidiomycotina)