Thursday, July 11, 2013

Jamur (Fungi)

Fungi adalah organisme eukariota dan sebagian besar merupakan multiseluler. Fungi dahulu dimasukkan ke dalam Regnum Plantae, tetapi penelitian lebih lanjut tentang cara mendapatkan makanan, struktur tubuh, dan cara bereproduksinya menyebabkan para ahli menyimpulkan bahwa fungi bukanlah tumbuhan sehingga dijadikan regnum tersendiri, yaitu Regnum Fungi. Ilmu yang khusus mempelajari fungi disebut mikologi.
A. Ciri Umum Jamur 
1. Cara Fungi Mendapatkan Makanan
Fungi bersifat heterotrof, yang mengambil makanannya dari lingkungan dengan cara menyerap (absorpsi). Fungi akan mencerna makanan di luar tubuhnya dengan cara mengeluarkan enzim-enzim pencerna yang akan menguraikan molekul-molekul makanan yang kompleks menjadi molekul yang sederhana sehingga dapat diserap oleh sel tubuhnya. Dengan cara ini, fungi termasuk organisme saprofit atau pengurai, selain dapat menjadi organisme parasit, atau membentuk simniose mutualistik. 
2. Struktur Tubuh Fungi
Fungi memiliki struktur tubuh yang khusus mencari makanan, yang dinamakan struktur vegetatif. Selain itu, ada struktur reprodutik, dan struktur yang menghasilkan spora. Struktur vegetatif pada umumnya sukar dilihat karena tersebar masuk ke dalam sumber makanannya.
Berdasarkan struktur tubuhnya, Fungi dapat dibagi menjadi dua yaitu kapang dan khamir. Tubuh kapang tersusun dari satuan-satuan yang berupa benang halus. Satuan benang halus ini disebut hifa (jamak hifae). Hifa merupakan sel berdinding, yang bahan dinding selnya tersusun dari senyawa kimia yang disebut kitin. Hifa membentuk suatu hamparan anyaman yang disebut miselium (jamak miselia).
3. Reproduksi Fungi 
Fungi melakukan reproduksi secara seksual (generatif) maupun aseksual (vegetatif). Reproduksi seksual maupun aseksual menghasilkan spora. Spora dihasilkan di bagian hifa yang mengalami spesialisasi atau mengkhususkan diri menjadi penghasil spora. Pada saat keadaan lingkungan banyak mengandung makanan sehingga memungkinkan fungi bertumbuh cepat, maka fungi menghasilkan banyak sekali spora aseksual. Bila terjadi perubahan lingkungan yang tidak menguntungkannya, maka ia membentuk spora seksual.
4. Keanekaragaman Fungi 
Ada lebih dari 100.000 jenis fungi yang diketahui para ahli mikologi, dan masih banyak lagi yang belum diketahui. Para ahli memperkirakan jumlah jenis fungi yang ada di dunia sekitar 1,5 juta jenis. Fungi dibagi menjadi empat divisi. Istilah divisi dalam taksonomi tumbuhan setingkat dengan filum dalam taksonomi hewan. Fungi masih menggunakan istilah divisi sebab dahulu Fungi dianggap sebagai bagian dari Regnum Plantae, sebelum akhirnya menjadi regnum tersendiri. Keempat divisi tersebut adalah:
  • Khitridiomikota (dulu Deuteromycotina)
  • Zygomikota (Zygomycotina)
  • Ascomicota (Ascomycotina)
  • Basidiomicota (Basidiomycotina)



Monday, June 10, 2013

Hormon Dan Fungsi Pengendali

Hormon berfungsi untuk mengatur alat-alat tubuh. Berbeda dengan kerja saraf dalam mengatur alat-alat tubuh, hormon bekerja secara perlahan-lahan. Hormon dihasilkan oleh kelenjar buntu atau kelenjar endokrin. Disebut kelenjar buntu karena kelenjar tersebut tidak memiliki saluran pengeluaran. Jadi, hormon disekresi oleh kelenjar endokrin ke cairan ekstrasel, masuk ke pembuluh darah, kemudian diangkut plasma darah ke seluruh tubuh.
Hormon tidak mempengaruhi sembarangan jaringan atau organ. Hormon tertentu mempengaruhi jaringan dan organ sasaran tertentu.

1. Hormon pada Tumbuhan
Hormon pada tumbuhan disebut juga fitohormon. Fitohormon adalah sekumpulan zat yang membantu pertumbuhan sehingga disebut zat pengatur tumbuh.
Beberapa zat pengatur tumbuh yang sudah banyak diketahui adalah auksin, gibirelin, sitokinin, dan asam absisat.

A. Auksin

Auksin dihasilkan oleh ujung tumbuhan dan berpengaruh besar terhadap pertumbuhan. Jadi, auksin mempengaruhi dan mengatur proses pertumbuhan.
Auksin sintetik sudah banyak dibuat sekarang, diantaranya asam indolbutirat, asam naftalenasetat, dan yang sangat dikenal adalah 2,4 D (2,4 dichlorophenoxyacetic acid) yang dipergunakan untuk bebagai herbisida.

B. Gibirelin 
Hormon tumbuhan ini berfungsi dalam pemanjangan ruas, pematahan dormansi biji, memacu pembuangan pada tumbuhan yang seharusnya menuntut persyaratan fotoperiode atau pendinginan, memacu perkembangan buah, dan mencegah penuaan daun.

C. Sitokinin
Sitokinin berpengaruh pada pertumbuhan dengan memacu metabolisme asam nukleat dan protein. 

D. Asam Absisat
Absisin atau asam absisat berperan sebagai penghambat pertumbuhan. Kerjanya menghambat perkembangan daun dan buah. Asam ini juga memacu dormansi pada tumbuhan.
2. Hormon Manusia dan Hewan

A. Kelenjar Hipofisis (Pituitary Gland)
Kelenjar hipofisis terletak didasar otak besar, di bagian tengah tulang baji. Kelenjar ini disebut juga master of gland karena menghasilkan hormon yang mengatur kelenjar hormon lainnya. Kelenjar endokrin, yang kegiatannya diatur oleh kelenjar hipofisis, adalah kelenjar tiroid, kelenjar anak ginjal, dan kelenjar kelamin.
Kelenjar hipofisis terbagi dari tiga bagian, yaitu bagian depan (anterior), bagian tengah (intermedia), dan bagian belakang (posterior).




1. Kelenjar Hipofisis Bagian Depan (anterior)
Hormon yang dihasilkan dan fungsinya 
  • Hormon Tiroftrofin / TSH (Throid Stimulating Hormone) , berfungsi merangsang sekresi kelenjar gondok (kelenjar tiroid) untuk mensekresikan kelenjar tiroid.
  • Hormon prolaktin / LTH (Luteotropic Hormone), mempengaruhi pertumbuhan kelenjar air susu. Hormon ini berfungsi memelihara korpus luteum selama kehamilan pada mamalia.
  • Hormon Adrenotropin / ACTH (Adrenocorticotropic Hormone), mengendalikan kegiatan kelenjar anak ginjal.
  • Hormon somatotropin / GH (Growth Hormone), berfungsi untuk memacu pertumbuhan organ tubuh. Kekurangan hormon pertumbuhan ini pada usia pertumbuhan dapat menyebabkan kekerdilan (krenitisme). Sebaliknya, jika jumlahnya berlebihan pada usia pertumbuhan, maka akan terjadi pertumbuhan seperti raksasa (gigantisme), dan jika berlebihan setelah usia pertumbuhan akan menyebabkan akromegali, yaitu pertumbuhan tulang ke samping.
  • Gonadotropin / FSH (Follicle Stimulating Hormone) dan LH (Luteinizing Hormone), berfungsi mengatur kerja kelenjar kelamin (gonad), yaitu ovarium pada wanita dan testis pada laki-laki.
2. Kelenjar Hipofisis Bagian Tengah (intermedia)
Hormon yang dihasilkan adalah hormon perangsang melanosit / MSH (Melanocytev Stimulating Hormone), yang berfungsi mensintesis melanin. 

3. Kelenjar Hipofisis Bagian Belakang (posterior)
Hormon yang dihasilkan ada dua jenis, yaitu hormon vasopresin dan hormon oksitosin.
  • Hormon oksitosin, berfungsi meningkatkan kontraksi otot polos, misalnya otot rahim pada saat melahirkan.
  • Hormon Antidiuretik / ADH (Vasopresin), berfungsi meningkatkan penyerapan (readsorbsi) air di ginjal. Selain itu, berfungsi pula menyempitkan pembuluh darah sehingga disebut vasopresin.
B. Kelenjar Gondok (Kelenjar Tiroid)
Kelenjar gondok mengahsilkan: 
  • Hormon Tiroksin, berfungsi mengatur reaksi metabolisme dan mempengaruhi perkembangan tumbuh serta mental.
  • Hormon Kalsitonin, berfungsi mencegah pengeroposan tulang, serta menurunkan kadar kalsium dalam plasma darah.
  • Meningkatkan pengeroposan (resorpsi) tulang. 
C. Kelenjar Paratiroid 
Dalam setiap kelenjar tiroid terdapat dua buah kelenjar kecil (anak ginjal). Kelenjar ini menghasilkan parathormon, yang berfungsi mengatur kadar ion Kalsium dan ion Fosfat dalam darah dan tulang dengan cara:
  • meningkatkan penyerapan (absorpsi) kalsium di usus, dan
  • meningkatkan penyerapan kembali (reabsorpsi) kalsium di ginjal

D. Kelenjar Anak Ginjal (Adrenal)


Kelenjar anak ginjal atau kelenjar suprarenalis terletak di sebelah ats ginjal. Kelenjar anak ginjal tersusun atas bagian luar (korteks) dan bagian tengah (medula). Bagian korteks menghasilkan hormon:
  • Hormon Aldosteron, berfungsi meningkatkan reabsorpsi ion natrium di ginjal
  • Hormon kartison, berfungsi meningkatkan kadar glukosa dalam darah, dan
  • Hormon adrogen, merupakan bahan baku testosteron
Bagian medula menghasilkan hormon adrenalin (epinefrin), yang berfungsi mengaktifkan enzim pengurai glikogen di hati dan otot menjadi glukosa

D. Pankreas 
Di dalam pankreas terdapat pulau Langerhans yang terdiri atas sel alfa dan sel beta. Pulau Langerhans menghasilkan:

1. Hormon Insulin





Hormon ini dihasilkan oleh sel beta. Hormon ini mengaktifkan enzim yang mengubah glukosa menjadi glikogen, dan berfungsi menurunkan kadar glukosa darah.
Kekurangan hormon insulin menyebabkan penyakit kencing manis (diabetes mellitus)

2. Hormon Glukagon
Hormon ini dihasilkan oleh sel alfa. Glukagon bekerja sama dengan adrenalin dalam mengaktifkan enzim pengurai glikogen menjadi glukosa, serta berfungsi meningkatkan kadar glukosa darah.

E. Kelenjar Kelamin (Gonad) 
Kelenjar gonad menghasilkan hormon kelamin. Hormon kelamin mempengaruhi tanda-tanda kelamin sekunder pada pria dan wanita.

1. Kelenjar Kelamin Pria 
Kelenjar kelamin laki-laki adalah testis, dan hormon yang dihasilkan adalah testosteron. Hormon testosteron  berfungsi untuk mengendalikan tanda-tanda kelamin sekunder, misalnya jakun yang membesar, tumbuhnya kumis, dan pembesaran suara.
Mekanisme kerja testis (kelenjar kelamin pria) dikendalikan oleh hormon GnRH (Gonadotropin Relasing Hormone), yang dihasilkan hipothalamus dan hipofisis anterior.

2. Kelenjar Kelamin Wanita
Kelenjar kelamin wanita adalah ovarium. Mekanisme kerja kelenjar ini dikendalikan oleh hormon GnRH (Gonadotropin Relasing Hormone), yang dihasilkan hipothalamus dan hipofisis anterior.



Friday, March 29, 2013

How do biologists work?

Knowledge appears as desire to know the man. In solving the problem, people want an answer to these problems with the correct answer. Truth can be obtained through two approaches, namely a non-scientific (not scientific) and a scientific approach.

1. Non-Scientific approach
Truth be obtained through non-scientific approach among others, comes from common sense, the discovery by chance, the discovery by trial and error, and expert opinions.

2. Scientific approach
Scientific approach demanding ways or certain steps in a certain order to attain true knowledge. The knowledge gained by scientific approach derived from scientific research to test keajegannya. That is, if other people do research using the steps and conditions to be obtained the same or almost the same as previous studies. Certain measures are used in scientific research is called the scientific method.

A. Scientific method

Scientific method is a way of solving problems through the steps and the way that the order should not be inverted. The stages of the scientific method are as follows:.

  • Formulate or find problems
  • Collecting data and information through observation
  • Proposed a hypothesis or conjecture
  • Conducting experiments (experiments) to test the hypothesis
  • infer
  • Testing concluded with retries

A scientist who intends to obtain high quality results are required to use the steps in the scientific method, but must have a scientific attitude as well.

B. Scientific attitude

Some scientific attitude must be owned by a scientist is as follows:

  • Curiosity

someone who has a great curiosity compelled not be satisfied until he finds the answer to his ignorance. This can be met by asking others, reading, or observation alone.

  • Honest

The data obtained in the study must be in accordance with the facts and not making it up.

  • Diligent

Diligent, hard-hearted, and mean it.

  • Thorough

Carefully or thoroughly in data collection, use of tools and materials, measurement, data processing, and conclusions.

  • Objective

All that is stated is true objec, regardless of opinion or personal opinion.

  • Open

Can accept input in the form of opinions, criticisms, and suggestions from others. May admit his guilt, and to cooperate with others.

C. Data
The second stage of the scientific method is to collect data. The meaning of the data is the result of any observation or experiment in the form of information about something in the form of categories or numbers.
By its nature, the data can be divided into two, namely:
  • Qualitative data were categorized according to the quality of the data objects are studied and presented in the form of numbers.
  • Quantitative data is data in the form of numbers. This data is obtained from measurements or calculations.

Thursday, March 28, 2013

Ciri-ciri Makhluk Hidup

Kalau kita melihat burung yang sedang terbang atau cicak yang merambat di dinding tentu kita dengan mudah mengatakan bahwa kedua hewan itu hidup. Mengapa? Karena mereka dapat bergerak. Kita dapat bertnaya lagi apakah semua yang bergerak dapat dikatakan hidup, misalnya mobil atau air yang mengalir di sungai, dan bukankah kecambah yang baru tumbuh dari biji juga hidup. Kita semua tahu bahwa mobil dan air termasuk benda mati. Kesimpulan kita adalah tidak semua yang dapat berpindah tempat dapat disebut hidup, dan tidak semua yang tidak berpindah tempat adalah benda mati. Bila demikian, apakah ciri-ciri makhluk hidup? Berikut ini adalah beberapa sifat yang dapat ditemukan pada makhluk hidup:

  1. Tumbuh
  2. Berbiak 
  3. Bergerak
  4. Memiliki Susunan yang Kompleks
  5. Bernapas
  6. Memerlukan Makanan
  7. Mengeluarkan Zat Sisa 
  8. Menerima Rangsang
  9. Memiliki kemampuan untuk berevolusi
Sifat-sifat tersebut dapat kita katakan sebagai ciri-ciri makhluk hidup, karena sifat tersebut dijumpai pada makhluk hidup dan tidak dijumpai pada benda mati. Sekarang mari kita membahas sifat-sifat tersebut satu per satu.

1. Tumbuh dan Berkembang
Tumbuh dan Berkembang pada Manusia

Tumbuh dan Berkembang pada Tumbuhan
Jikalau kita mengamati anak ayam, tanaman yang baru ditanam, atau bahkan diri kita sendiri kita akan melihat kenyataan bahwa semua yang kita amati semakin lama semakin besar. Inilah yang disembut bertumbuh. Semua organisme baik berupa tumbuhan, hewan, atau bahkan manusia semuanya mula-mula berukuran kecil kemudian mengalami pertumbuhan menjadi besar. Jadi, pertumbuhan makhluk hidup mengandung arti proses pertambahan volume, sedangkan perkembangan mengandung pengertian proses menuju kedewasaan.

2. Berbiak atau Bereproduksi
Bereproduksi
Sayuran, ayam, dan manusia sudah ada sejak dahulu, padahal banyak sayuran yang sudah panen, ayam dipotong atau mati karena penyakit, dan banyak pula orang yang meninggal dunia. Akan tetapi, mengapa sampai sekarang masih ada sayuran, ayam, dan manusia? Hal ini disebabkan oleh kemampuan organisme untuk menghasilkan keturunan atau anak ini disebut kemampuan berbiak atau bereproduksi. Kemampuan melakukan reproduksi adalah salah satu ciri kehidupan.

3. Bergerak
Hewan Bergerak
Tumbuhan Bergerak

Bergerak artinya mengubah posisi atau kedudukan tubuh. Bergerak atau tidak selalu harus berarti berpindah tempat. Organisme memiliki kemampuan bergerak. Gerakan ini ada yang mudah kita lihat seperti ikan yang berenang, hewan yang berjalan ataupun sekedar menggerakan ekornya. Gerakan pada tumbuhan jarang dapat kita amati dalam sekejap. Gerak pada tumbuhan misalnya berubahnya posisi bunga matahari hari. Bunga matahari selalu menghadap ke arah matahari, maka posisi menghadapnya akan berbeda pada waktu pagi dan sore hari. Coba pikirkanlah, jikalau pagi menghadap ke arah mana?

4. Memiliki Susunan yang Kompleks
Benda hidup memiliki susunan yang kompleks jika dibandingkan dengan benda mati. Perhatikanlah sebatang rumput atau perdu dan bandingkanlah dengan sebuah batu. Kalian akan melihat bahwa meskipun bentuk batu tidak teratur, bagian-bagian penyusunnya tidak berbeda. Pecahkanlah batu itu maka kita tidak akan menemukan susunan yang lain. Sekarang, coba perhatikan rumput atau perdu yang kita amati. Kita segera akan mengetahui bahwa tanaman tersusun dari bagian-bagian yang berbeda. Setiap bagian memiliki kegunaan atau fungsi yang berbeda, tetapi semuanya memiliki satu tujuan yaitu menunjang proses kehidupan. Mungkin kalian pernah melihat mesin  mobil yang tersusun dari berbagai komponen, tetapi struktur benda hidup yang kita namakan organisme jauh lebih kompleks lagi.

5. Memerlukan Nutrisi
Memerlukan Nutrisi

Untuk melakukan kegiatan kehidupan seperti bereproduksi, bertumbuh, bergerak, dan mempertahankan struktur tubuhnya, organisme memerlukan bahan dan tenaga. Bahan-bahan itu didapat dari udara, air, tanah, atau dari benda hidup lainnya. Bahan-bahan yang diperlukan itu disebut nutrisi, dan nutrisi diperoleh dengan cara mengekstraksi atau menyaring dari lingkungan. Semua benda hidup memerluka nutrisi, tetapi cara mendapatkannya dari lingkungan berbeda-beda. Prosesnya ada yang dilakukan secara fisik dan ada pula yang melalui reaksi kimia. Semua proses kimia yang diperlukan untu mempertahankan kehidupan dinamakan metabolisme. 
Organisme memerlukan tenaga untuk melakukan aktivitas hidup dan proses metabolisme tubuhnya. Bagaimana cara organisme mendapatkan tenaga? Pada dasarnya, adanya dua cara untuk mendapatkan tenaga akan membagi organisme menjadi dua kelompok:
  • Tumbuhan dan beberapa kelompok oraganisme bersel satu mendapatkan tenaga dari sinar matahari, dan kemudian menyimpannya sebagai molekul gula yang mengandung tenaga tinggi. Proses seperti ini disebut fotosintesis. Molekul bertenaga tinggi tersebut kelak dapat dipergunakan oleh diri sendiri atau oleh organisme lain.
  • Hewan, jamur, dan kebanyakan bakteri tidak dapat melakukan fotosintesis. Organisme-organisme ini memperoleh tenaga dengan cara memakan bahan-bahan yang tersusun dari molekul yang kaya akan tenaga dari organisme lain. Sumber bahan makanan atau nutrisi berasal dari tumbuhan atau pun hewan, yang selanjutnya akan diubah menjadi bahan lain. Bahan tersebut dimanfaatkab secara langsung sebagai persediaan makanan yang berenergi bagi organisme tersebut.
Berdasarkan uraian tersebut, kita melihat bahwa sumber tenaga bagi organisme adalah sinar matahari. Sinar matahari akan diubah menjadi molekul yang kaya akan tenaga melalui proses fotosintesis. Organisme yang tidak dapat melakukan fotosintesis akan bergantung pada hasil fotosintesis baik secara langsung ataupun tidak. Tenaga ini kelak akan dilepaskan lagi ke alam dalam bentuk panas.

6. Bernapas
Bernapas

Oksigen diperlukan pada kebanyakan proses metabolisme. Organisme memerlukan oksigen dan menghasilkan karbon dioksida dalam proses metabolisme itu. Oksigen yang diambil organisme berasal dari udara atau air. Proses pengambilan oksigen dari lingkungan dan pelepasan karbondioksida ke lingkungan disebut proses pernapasan. Semua organisme bernapas dengan cara alat yang berbeda-beda. Tahap pengambilan udara dari lingkungan disebut inspirasi, sedangkan tahap pelepasan udara ke lingkungan disebut ekspirasi.

7. Mengeluarkan Zat Sisa
Mengeluarkan Zat Sisa

Organisme memiliki kemampuan mengeluarkan zat sisa metabolisme dari tubuhnya. Pada dasarnya, cara mengeluarkan zat sisa ini dapat dibagi menjadi tiga.
  • Defekasi. Makanan yang diambil dari lingkungan akan diekstraksi untuk diambil nutrisinya melalui suatu proses yang disebut pencernaan. Zat sisanya akan dikeluarkan dari dalam tubuh sebagai tinja atau feces. Proses pengeluaran tinja atau sisa pencernaan ini disebut defekasi.
  • Ekskresi. Proses metabolisme menghasilkanjuga zat sisa, selain menghasilkan tenaga. Zat sisa yang tidak dikeluarkan akan menjadi racun di dalam tubuh, maka zat buangan itu harus dikeluarkan. Bila zat sisa dari metabolisme ini berbentuk cair, maka dikeluarkannya dalam bentuk air seni. Proses pengeluaran sisa metabolisme ini disebut ekskresi.
  • Ekspirasi. Bila sisa metabolisme berupa gas karbon dioksida, maka gas itu akan dikeluarkan melalui alat pernapasan pada saat ekspirasi. 
8. Memberi Tanggapan terhadap Rangsangan 

Peka Terhadap Rangsang

Organisme harus dapat memberi tanggapan terhadap rangsangan dari lingkungannya supaya ia dapat tetap hidup. Rangsang dari lingkungan ini tidak selalu berarti berbahaya, tetapi dapat juga berupa hal yang menguntungkan. Api berbahaya bagi hewan karena api bersifat panas. Hewan yang merasa kepanasan akan memberi tanggapan dengan cara berpindah tempat. Kita sebagai makhluk hidup memerlukan makanan. Jikalau perut kita kelaparan maka terjadilah kontraksi. Apakah tanggapan kita bila kita melihat makanan pada saat perut kelaparan? Berbedakah tanggapan tersebut pada saat perut kita kenyang?

9. Memiliki Kemampuan Berevolusi
Manusia zaman dahulu tampat berbeda dengan manusia zaman sekarang. Perbedaan ini disebabkan oleh adanya perubahan atau perbedaan lingkungan, serta perbedaan di dalam tubuh manusia itu sendiri. Perbedaan di dalam tubuh manusia, yang disebabkan proses sedikit demi sedikit dan berlangsung dalam jangka waktu panjang, disebut evolusi. Organisme memiliki kemampuan untuk berevolusi.

Konsep tentang Terjadinya Makhluk Hidup

Macam-macam pandangan telah dikemukakan mengenai asal mula terjadinya kehidupan di bumi ini. Dari beberapa pendapat, percobaan, dan pengamatan para ahli lahirlah beberapa hipotesis dan teori tentang asal-usul kehidupan.

A. Teori Abiogenesis (Generatio Spontanea)
                                                                      Aristoteles
Teori ini pertama kali dikemukakan oleh ilmuwan dan filosof Yunani bernama Aristoteles, yang hidup pada tahun 384-322 SM. Aristoteles berpendapat bahwa makhluk hidup terjadi secara spontan (generatio spontanea). Dengan kata lain, makhluk hidup terjadi dengan sendirinya dari benda mati (abiogenesis).

B. Teori Biogenesis
Teori biogenesis merupakan lawan dari teori abiogenesis. Teori ini menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk hidup pula. Tokoh dalam teori biogenesis yang terkenal adalah Fransisco Redy, Lazzaro Spallanzani, dan Louis Paster. Ketiganya menyangkal teori abiogenesis.

1. Percobaan Fransisco Redy (1688)
                                                           Percobaan Fransisco Redy
Fransisco Redy melakukan suatu percobaan dengan menggunakan sepotong daging yang dimaksukkan dalam tiga buah labu.

  • Labu pertama diisi sepotong daging, kemudian labu ditutup rapat
  • Labu kedua diisi sepotong daging, kemudian labu ditutup dengan kain kasa
  • Labu ketiga diisi sepotong daging, dan labu dibiarkan terbuka

Dari hasil percobaannya tersebut Redy menyimpulkan bahwa jika lalat dicegah agar jangan sampai meletakkan telurnya pada daging, maka makhluk hidup (belatung) tidak akan muncul dari daging tersebut. Jadi, menurut Redy, makhluk hidup berasal dari telur (Omne vivum ex ovo).

2. Percobaan Lazzaro Spallanzani (1750)
Lazzaro Spallanzani
Dalam percobaan yang dilakukannya, Lazzaro Spallanzani menggunakan tiga buah tabung yang masing-masing diisi dengan air kaldu dan diberi perlakuan sebagai berikut:
  • Tabung pertama tidak dipanaskan, lalu ditutup rapat
  • Tabung kedua dipanaskan sampai mendidih, lalu dibiarkan terbuka
  • Tabung ketiga dipanaskan sampai mendidih, lalu ditutup rapat
Dari hasil percobaannya, Spallanzani menyatakan bahwa apabila dididihkan kemudian tabung ditutup rapat, maka kaldu tidak akan membusuk sehingga tidak dijumpai makhluk hidup.

3. Percobaan Louis Pasteur (1862)
Louis Pasteur

Louis Pasteur berusah memperbaiki percobaan-percobaan yang telah dilakukan para ahli sebelumnya. Ia menggunakan labu berbentuk leher angsa (seperti huruf s). Labu percobaan diisi dengan air kaldu, kemudian dipanaskan samapai mendidih. Setelah itu labu ditutup dengan penutup yang mempunyai pipa berbentuk huruf s. Setelah diamati beberapa hari, ternyata kaldu dalam labu percobaan tidak berubah.
Dari percobaan itu Pasteur menyimpulkan bahwa kehidupan berasal dari kehidupan lain (Omne vivum ex vivo)

Percobaan Louis Pasteur